Thursday 25 July 2013

Cita-Citanya pingin bikin komik perkampungan

INILAH.COM, Bandung - Dia memiliki cita-cita yang terhormat, yakni ingin meperlihatkan identitas Bangsa Indonesia lewat komik.

Dengan keanekaragaman seni dan budaya, sebenarnya bangsa Indonesia mampu untuk membuat komik sendiri yang dapat mewakili identitas bangsa Indonesia. Begitulah sepenggal kalimat yang diucapkan Toni Masdiono, seorang komikus.

Menurut dia, potensi untuk menciptakan komik sendiri khususnya di nusantara sangat besar. Namun karena banyaknya komik yang datang dari luar, membuat kreativitas komikus nusantara menjadi terbatas. "Kita ini sebenarnya mampu bikin komik yang memiliki identitas bangsa, namun anak muda lebih tertarik komik luar," ujar Toni kepada INILAH.COM, di tempat kerjanya di kawasan Sumber Hegar II No 2, Kota Bandung, belum lama ini.

Toni juga sempat menceritakan awal dirinya terjun ke dunia komik. Menurutnya, memang sejak kecil dia sudah tertarik dengan komik, terutama komik-komik karangan RA Kosasih, Oerip dan Ardisoma. Kemudian, imbuh dia, dirinya mencoba untuk membuat komik itu sendiri.

Tak hanya secara otodidak, dikatakan Toni, untuk mendalami dunia komik dirinya pun melanjutkan kuliah di ITB. Bahkan seusai menyelesaikan studinya di ITB, karirnya sebagai komikus melejit. Hal itu terjadi setelah dirinya menerbitkan buku yang berjudul 14 jurus membuat komik.

Bahkan akibat diterbitkan buku tersebut, kata Toni, banyak orang yang ingin bertemu langsung dengan dirinya, meskipun hanya sekedar berbagi pengalaman mengenai komik. Selain itu, dirinya banyak tawaran menjadi ilustrator di beberapa majalah ternama di Indonesia."Awal 1998 saya bikin buku tersebut, responnya bagus sekali," ucap pria kelahiran Malang 25 Maret 1961 ini.

Kiprahnya sebagai seniman komik atau cergamis membuatnya sering juga mendapat undangan dari Singapura untuk mengajar di salah satu universitas. Bahkan salah satu pakar cerita gambar dari negara Amerika, Prof. John Lent pernah memintanya untuk menjelaskan tentang cergam di Filipina. "Saya di minta prof. John Lent untuk menjelaskan cergam di Filipina," pungkasnya.

Toni juga mengaku mempunyai cita-cita yang belum tercapai, yakni keinginannya utnuk membuat komik bernuansa kampung. “Suasana perkampungan sering menginspirasi saya saat membuat komik dan sejak dulu saya memang kurang menyukai suasana hiruk pikuk perkotaan. Tetapi cita-cita membuat komik itu belum tuntas,” ujar Toni.[jul]

Sumber

untuk kritik dan saran di follow twitter saya @andikeja

No comments:

Post a Comment