Saturday 10 May 2014

Cerpen : Si Kecil Pencinta Pangeran Biru



Si Kecil Pencinta Pangeran Biru
Oleh : Andi keja pratama

          Pagi itu terasa indah bagi sikecil rizal, dia berdiri tegak sembari memandang rimbunnya pepohonan dan burung - burung kecil disana, betapa tidak dia baru saja mendapat kabar gembira dari ibunya, kabar yang selama ini selalu dinanti nanti olehnya. Ibunya berkata bahwa mereka akan berlibur menuju kota siliwangi yang terletak di jawa barat, karena mendengar kabar tersebut rizal sangat bahagia, terangnya cahaya matahari pagi seakan kalah oleh berita bahagia tersebut, si kecil rizal sangat bahagia karena dia sangat mengidolakan sebuah klub sepak bola yang terletak di kota siliwangi tersebut yang bernama “Pangeran Biru”.
            Sikecil rizal pun tidak sabar untuk menunggu hari yang dinanti-natinya tersebut, akhirnya waktupun tiba, si kecil rizal bersama keluarganya berangkat menuju kota siliwangi,ketika di perjalanan di sangat senang dan bahagia, karena rasa yang mengebu-gebu
dalam hatinya sangat terasa, jauhnya perjalanan menuju kota siliwangi seakan hanya dalam satu kedipan mata, dan sesampainya di sana rizal langsung menanyakan hal yang diingankannya terhadap ibunya,
            “Ibu, kapan kita lihat pangeran biru berlatih ?, rizal udah gak sabar nih ! “
            “Sabar, Besok kita kesana, sekarang kita istirahat dulu” jawab ibunya
            “okelah bu”
            Ketika mereka sampai di rumah, rizal langsung berjalan menuju kamar tidurnya, dan ketika di kamar tidur rizal langsung membayangkan hal-hal apa saja yang harus dilakukannya jika dia bertemu para pemain pangeran biru besok, di terbayang ketika dia disana dia akan meminta foto, meminta tanda tangan di jersey yang dia miliki, bahkan di terbayang untuk bisa bermain bersama para pemain pangeran biru.
            Keesokan harinya waktu yang ditunggu-tunggu rizal pun tiba, rizal bersama keluarga pun berangkat menuju tempat latihan pangeran biru, ketika diperjalanan rizal selalu tersenyum bahagia karena dia akan bertemu idolanya,namun saying ketika mereka sampai di tempat tujuan tidak ada satupun pemain pangeran biru disana, karena pada saat itu bukan jadwal latihan pangeran biru, karena malam besoknya mereka akan bertanding.rizal pun termenung  indahnya pepohonan yang ada didepannya seakan layu dalam sekejap, terangnya cahaya matahari seakan padam diterpa badai, bisingnya suara kendaraan seakan lenyap dalam kedipan mata.
            Karena melihat rizal bersedih ibunyapun berpikir bagaimana caranya untuk bisa menghibur rizal, ibunya pun berkata.
            “ Rizal jangan sedih, gima kalau kita besok menonton pertandingan pangeran biru bertanding ?”
            “Benar bu ?” Rizal menjawab dengan wajah penasaran
            “ya benar” sahut ibunya
Rizal pun kembali ceria setidaknya kegagalan dia untuk melihat pangeran biru berlatih hari ini
Bias terobati dengan janji yang diberikan oleh ibunya barusan.
            Keesokan harinya rizal pun bersiap-siap untuk bisa menyaksikan pertandingan pangeran biru, dia menyiapkan kostum pangeran biru, syal, terompet dan masih banyak lagi,ketika rizal dan keluarga sampai di stadion tempat pangeran biru bertanding, mereka langsung mengantri di loket masuk ke stadion, saat itu rizal sangat bahagia karena dia sangat bahagia diapun sangat tidak sabar untuk bias masuk kedalam stadion, karena pada saat itu antrian sangatlah panjang.

            Akhirnya rizalpun masuk kedalam stdaion, ketika di dalam stadion dia sangatlah bahagia betapa tidak akhirnya dia bisa menyaksikan pangeran biru bertanding secara langsung di dalam stadion, meskipun dia tidak bisa foto bareng dan meninta tanda tangan pemain pangeran biru, semuanya bisa terobati dengan melihat pangeran biru bertanding.

3 comments: