Si
Kecil Pencinta Pangeran Biru
Oleh : Andi keja pratama
Pagi
itu terasa indah bagi sikecil rizal, dia berdiri tegak sembari memandang
rimbunnya pepohonan dan burung - burung kecil disana, betapa tidak dia baru
saja mendapat kabar gembira dari ibunya, kabar yang selama ini selalu dinanti
nanti olehnya. Ibunya berkata bahwa mereka akan berlibur menuju kota siliwangi
yang terletak di jawa barat, karena mendengar kabar tersebut rizal sangat
bahagia, terangnya cahaya matahari pagi seakan kalah oleh berita bahagia
tersebut, si kecil rizal sangat bahagia karena dia sangat mengidolakan sebuah
klub sepak bola yang terletak di kota siliwangi tersebut yang bernama “Pangeran
Biru”.
Sikecil
rizal pun tidak sabar untuk menunggu hari yang dinanti-natinya tersebut,
akhirnya waktupun tiba, si kecil rizal bersama keluarganya berangkat menuju
kota siliwangi,ketika di perjalanan di sangat senang dan bahagia, karena rasa
yang mengebu-gebu
dalam hatinya sangat terasa, jauhnya perjalanan menuju kota siliwangi seakan hanya dalam satu kedipan mata, dan sesampainya di sana rizal langsung menanyakan hal yang diingankannya terhadap ibunya,
dalam hatinya sangat terasa, jauhnya perjalanan menuju kota siliwangi seakan hanya dalam satu kedipan mata, dan sesampainya di sana rizal langsung menanyakan hal yang diingankannya terhadap ibunya,
“Ibu,
kapan kita lihat pangeran biru berlatih ?, rizal udah gak sabar nih ! “
“Sabar,
Besok kita kesana, sekarang kita istirahat dulu” jawab ibunya
“okelah
bu”
Ketika
mereka sampai di rumah, rizal langsung berjalan menuju kamar tidurnya, dan
ketika di kamar tidur rizal langsung membayangkan hal-hal apa saja yang harus
dilakukannya jika dia bertemu para pemain pangeran biru besok, di terbayang
ketika dia disana dia akan meminta foto, meminta tanda tangan di jersey yang
dia miliki, bahkan di terbayang untuk bisa bermain bersama para pemain pangeran
biru.
Keesokan
harinya waktu yang ditunggu-tunggu rizal pun tiba, rizal bersama keluarga pun
berangkat menuju tempat latihan pangeran biru, ketika diperjalanan rizal selalu
tersenyum bahagia karena dia akan bertemu idolanya,namun saying ketika mereka
sampai di tempat tujuan tidak ada satupun pemain pangeran biru disana, karena
pada saat itu bukan jadwal latihan pangeran biru, karena malam besoknya mereka
akan bertanding.rizal pun termenung
indahnya pepohonan yang ada didepannya seakan layu dalam sekejap,
terangnya cahaya matahari seakan padam diterpa badai, bisingnya suara kendaraan
seakan lenyap dalam kedipan mata.
Karena
melihat rizal bersedih ibunyapun berpikir bagaimana caranya untuk bisa
menghibur rizal, ibunya pun berkata.
“
Rizal jangan sedih, gima kalau kita besok menonton pertandingan pangeran biru
bertanding ?”
“Benar
bu ?” Rizal menjawab dengan wajah penasaran
“ya
benar” sahut ibunya
Rizal pun kembali ceria setidaknya kegagalan dia
untuk melihat pangeran biru berlatih hari ini
Bias terobati dengan janji yang diberikan oleh
ibunya barusan.
Keesokan
harinya rizal pun bersiap-siap untuk bisa menyaksikan pertandingan pangeran
biru, dia menyiapkan kostum pangeran biru, syal, terompet dan masih banyak
lagi,ketika rizal dan keluarga sampai di stadion tempat pangeran biru
bertanding, mereka langsung mengantri di loket masuk ke stadion, saat itu rizal
sangat bahagia karena dia sangat bahagia diapun sangat tidak sabar untuk bias
masuk kedalam stadion, karena pada saat itu antrian sangatlah panjang.
Akhirnya
rizalpun masuk kedalam stdaion, ketika di dalam stadion dia sangatlah bahagia
betapa tidak akhirnya dia bisa menyaksikan pangeran biru bertanding secara
langsung di dalam stadion, meskipun dia tidak bisa foto bareng dan meninta
tanda tangan pemain pangeran biru, semuanya bisa terobati dengan melihat
pangeran biru bertanding.
amazing ^_^
ReplyDeleteTerima kasih :)
ReplyDeleteyou're welcome andi :)
ReplyDelete